Sejarah yang diciptakan oleh orde lama dan orde Baru telah berhasil menciptakan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebagai pemberontak di negeri ini. Sejarah yang ditulis bisa dibilang cukup sukses membangun karakter Kartosoewirjo sebagai duri dalam daging pada tubuh Indonesia (H. Nurdy – Sabili).
Siapa Kartosoewirjo sebenarnya? Jauh sebelum di ditahbiskan sebagai seorang pemberontak, Kartosoewirdjo adalah tokoh yang mau tidak mau harus kita sebut sebagai the founding father negara Indonesia. Herbert Marcuse, menyebutkan Kartosoewirjo sebagai seorang manusia yang tidak satu dimensi (one dimensional man). Kehidupan dan perjuangannya penuh perjalanan misterius, bahkan lebih misterius dibanding Tan Malaka.
Dalam sekelumit perjalanan politiknya menjadikan dirinya sebagai konseptor sekaligus praktisi sehingga menjadi sosok dengan kompleksitas yang tinggi. Hasil perjuangan itu Kartosoewirjo berhasil memproklamirkan Negara Islam Indonesia (NII), sebuah negara dengan syariat Islam sebagai landasan hukum, berdaulat dan berusaha mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Proklamasi tersebut dibacakan empat tahun setelah proklamasi Indonesia. Sebuah Babak awal dari perlawanan atas pengkhianatan yang bertubi-tubi diterima, Terbukti, NII adalah gerakan “pemberontak” terlama yang pernah dialami Indonesia.
Gerakan ini tergolong gerakan perlawanan terluas dan paling rapi yang pernah ada di Indonesia. Beberapa tokoh perjuangan yang pernah dikecewakan segera menjadi bahan bakar baru dalam perkembangan NII, seperti Kahar Muzakkar, Daud Beureueh yang pernah dikecewakan oleh Soekarno. Walhasil, Kartosoewirjo sendiri memimpin NII selama 13 tahun, sejak tahun 1949 sampai 1962 dan selama itu pula NII terus berkembang sampai-sampai pada tahun 1988 terdengar gerakan NII KW IX dan NII LK kemudian muncul kembali NII KW IX dengan karakter dan citra yang jelek serta meresahkan.
![]() |
Untuk mengetahui perkembangan selanjutnya, yang menyebutkan adanya keterkaitan antara gerakan NII KW IX dengan Ma’had Al-Zaytun, sebaiknya Anda membacanya dalam Buku Ajaran dan Gerakan NII Kartosoewirjo, NII KW IX dan Ma’had Al-Zaytun yang ditulis oleh Dr. Asep Zaenal Ausop, M.Ag. banyak sekali informasi yang akan Anda dapatkan di buku itu. |